Ikan Kakap Putih merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan laut yang bernilai ekonomi tinggi, memiliki segmen pasar yang luas dan produksi yang relatif stabil. Jika dilihat dari sifat biologi, ikan kakap putih mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan untuk dibudidayakan antara lain bersifat euryhalin, dapat mentolerir perubahan salinitas dari tawar, payau sampai asin, dan disamping itu mampu tumbuh dan berkembang dengan baik dalam perairan dengan turbiditas tinggi, serta dapat tumbuh dengan cepat dalam lingkungan yang cocok.
Teknik pembenihan ikan kakap
Seleksi Induk
Seleksi induk dilakukan dengan visual dan pengecekan kematangan gonadnya. Pengecekan kematangan gonad dilakukan dengan menggunakan kateter kanula. Adapun ciri-ciri induk jantan ikan kakap putih yaitu memiliki sperma lebih cair dan berwarna putih susu sedangkan ciri-ciri induk betina memiliki kualitas telur yang baik yaitu dicirikan dengan menyebar 50%-70% jika dimasukan kedalam air dan diaduk.
Perawatan induk sebelum pemijahan
Pemijahan induk dilakukan dengan cara melakukan rangsangan. Untuk merangsang induk jantan dan betina dilakukan dengan cara memanipulasi lingkungan dalam bak pemijahan yaitu menurunkan debit air pada pagi sebanyak 80% dan menaikan debit air pada sore hari sebanyak 80% dengan selang waktu 4-6 jam setiap harinya. Selama proses perawatan ini, induk diberi pakan segar berupa ikan dan juga cumi serta pakan formulasi yang diperuntukan untuk pematangan gonad.
Pemijahan alami
Proses pemijahan alami pada ikan kakap dilakukan secara kelompok pemijahan, dimana perbandingan jantan dan betina adalah 1:3 yaitu 1 betina, 3 jantan tiap kelompoknya. Pada dasarnya pemijahan ikan kakap berlangsung selama 3 hari pada 14–16 hari bulan atau 14-16 pada penanggalan bulan hijriah. Pemijahan akan berlangsung secara alami antara pukul 21.00 s/d 02.00 WIB. Oleh karena itu egg collector harus sudah dipasang sebelum pemijahan berlangsung.
Pemijahan Semi Buatan
Proses pemijahan pada ikan kakap dilakukan secara kelompok pemijahan dimana tiap kelompok perbandingan jantan dan betina adalah 1:3 yaitu 1 betina, 3 jantan. Pemijahan semi buatan dilakukan dengan menggunakan hormon LH-Rha yang sudah dilarutkan dengan aquades sebangyak 10 ml/Kg ikan. Penyuntikan dilakukan sebanyak 1 kali dibagian punggung ikan. Ikan yang sudah disuntik dibawa ke bak pemijahan.
Pemijahan ikan kakap putih akan terjadi antara pukul 21.00 s/d 02.00 WIB dengan jeda waktu 35-38 jam setelah penyuntikan. Pemasangan egg collector dilakukan sebelum terjadi pemijahan.
Pemanenan Telur
Pemanenan telur dilakukan pada pagi hari antara pukul 06.00–08.00 WIB. Pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi debit air, telur diambil dengan menggunakan serokan/seser yang ditampung kedalam ember. Telur yang sudah dipanen kemudian dihitung total jumlah telur (hatchering rate) yang dikeluarkan dan juga dilakukan pengecekan kualitas telur yang dihasilkan.
Adapun ciri telur yang dibuahi berwarna bening dan transparan, telur mengapung dan melayang di permukaan air berdiameter 0,6–0,8 mm yang ditampung dalam egg collector. Penetasan telur dapat dilakukan pada bak inkubasi maupun langsung pada bak pemeliharaan.
Manajemen Pemelihraan larva
Pemeliharaan larva ikan kakap putih dilakukan di dalam bak yang telah bersih dan steril dengan padat tebar 10–15 ekor/liter. Pemeliharaan larva dilakukan selama kurang lebih 30 hari sampai mencapai ukuran panjang 1,5 – 2,0 cm.
Padat penebaran kakap putih
No comments:
Post a Comment